NYALAAPI

kobarkan nyalamu sampai api membumbung tinggi

November 17, 2009

perjalanan kecil #1

Lex hari ini berencana untuk pergi ke suatu kota yang belum pernah dia dengar namanya sebelumnya. Entah dimana letak kota itu dia pun tak tahu. Yang dia tahu, dia harus kesana karena beberapa hari ini dia mendapatkan beberapa peringatan yang menyuruhnya mendatangi kota itu. ya, berhari hari ini dia bahkan sampai kurang tidur memikirkan tentang hal itu. terakhir kali Lex disuruh untuk mendatangi seorang wanita yang bernama Marla, di sebuah rumah di ujung jalan tempat Lex tinggal. Kata pesan yang tertulis di secarik kertas, yang entah kapan datangnya, tiba tiba saja berada di sebelah Lex saat ia terlelap di depan laptopnya, wanita itu akan membantunya untuk sampai ke kota yang disuruh.
Lex tertegun. merenung. tertidur lagi..
dalam tidurnya lex bahkan bermimpi tentang seorang tua yang memberinya sebuah minuman. kata orang tua itu minuman ini akan membantunya ketika sampai di kota yang dimaksud itu.
Langit sangat biru dan matahari masih sebentaran saja meninggalkan sarangnya. meninggi.
hari itu, pertengahan minggu ketiga bulan terakhir, Lex memutuskan untuk pergi menemui wanita itu.
Tampak di depan Lex rumah yang jarang dibersihkan, banyak sekali dedaunan kering bahkan sampai ke terasnya. Catnya yang merah sudah mulai memudar, lumutpun mengerak.
di pintunya tertempel gantungan singa untuk mengetuk pintu.
tok..tok..tok..
3x Lex mengetuk.tak ada jawaban.
tok..tok..tok..
3x berikutnya.masih tak ada yang membukakan pintu, atau setidaknya jawaban dari dalam rumah itu.
"ah, mungkin aku pulang saja" pikir Lex, sesaat setelah dia membalikkan badannya hendak pulang tiba tiba saja pintu itu terbuka.
suara pintu itu sangat menyeramkan, seperti ada tikus yang terjepit di pintu itu.
"halooo...permisi??"teriak Lex, karena tidak ada siapapun di balik pintu itu.
"langsung saja naik"terdengar suara wanita,dari suaranya masih muda.
Lex menapaki tangga sambil matanya tak henti melihat isi rumah itu.Ketika dia sampai di lantai dua rumah itu dia melihat seorang wanita,benar dugaan Lex, masih muda. pertengahan 20an mungkin.
"kenapa kau mau pergi Lex?" tanya wanita itu.
Lex hanya terdiam sambil keheranan.
" jangan heran. kau pasti bertanya dari mana aku tahu namamu? aku tahu semua tentangmu Lex." kata wanita itu lagi, sambil membereskan sofanya yang penuh dengan debu.
" bagaimana aku tidak boleh heran. kau tahu namaku dan katamu kau tahu semua tentangku. padahal kita belum pernah bertemu. aku saja baru melihatmu saat ini."

No comments:

Post a Comment